Tema C. Ekosistem Lahan Gambut Tropis
Memberikan penjelasan mengenai ancaman terhadap lahan gambut, penyebabnya dan penanggulangannya. Disebutkan bahwa sifat gambut mempengaruhi cadangan karbon gambut. Kemudian di tema ini terdapat penjelasan mengenai hubungan gambut dan keanekaragaman hayati, sistem hidrologi, dan kebakaran hutan. Dipaparkan juga cata mempertahankan tata air dan juga prinsip-prinsip rehabilitasi lahan gambut. Dalam proses rehabilitasi, keterlibatan masyarakat yang sumber penghidupannya bergantung pada gambut sangatlah penting dan dijelaskan juga tentang pengelolaan hutan berbasis masyarakat berdasarkan aturan yang ada.
Topik C1. Lahan gambut dan keanekaragaman hayati
Topik C1. Lahan gambut dan keanekaragaman hayati
Keberadaan lahan gambut selalu dikaitkan dengan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Kondisi lahan gambut yang unik dan khas menjadikan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya juga memiliki kekhasan dan bahkan beberapa jenis tidak ditemukan pada habitat yang lain.
Di dalam presentasi ini akan disampaikan mengenai lahan gambut dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Topik ini diawali dengan memberikan gambaran mengenai perhatian pemerintah terhadap lahan gambut, kemudian peran penting lahan gambut khususnya dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati.
Topik C2. Hidrologi lahan gambut Indonesia
Topik C2. Hidrologi lahan gambut Indonesia
Sistem hidrologi menentukan kelestarian lahan gambut dan keberlangsungan jasa lingkungannya. Neraca air yang setimbang diperlukan untuk berlangsungnya neraca karbon yang setimbang. Kelestarian jasa lingkungan ekosistem gambut hanya dapat dicapai dengan neraca karbon yang setimbang. Diperlukan tata air yang baik agar kelestarian ekosistem gambut dan layanan jasa lingkungannya tetap lestari
Secara ilustratif topik ini menguraikan ancaman perubahan tata air lahan gambut dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Tata air lahan gambut yang baik juga disebutkan dalam topik ini seperti mempertahankan neraca air alami, restorasi vegetatif dan restorasi engineering.
Topik C3. Kebakaran hutan dan lahan gambut
Topik C3. Kebakaran hutan dan lahan gambut
Hutan tropika basah Indonesia dikenal sebagai hutan yang selalu basah dan tahan terhadap kebakaran. Tetapi pada tahun 1982/1983, sekitar 3,6 juta ha hutan tropika basah di Kalimantan Timur terbakar. Pada saat itu terjadi fenomena El Nino dimana musim kering berkepanjangan melanda Indonesia dalam jangka waktu 10 bulan berturut-turut. Dalam topik ini dibahas mengenai kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, karakteristik kebakaran tersebut, penyebab kebakaran dan dampaknya, bagaimana pencegahannya, serta cara pemadaman kebakaran dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan gambut.
Topik C4. Lahan gambut sebagai cadangan karbon
Topik C4. Lahan gambut sebagai cadangan karbon
Topik ini akan memberikan pengantar tentang besarnya karbon yang tersimpan di lahan gambut. Pembahasan mengenai stok karbon yang tersimpan di lahan gambut yang meliputi karbon yang terdapat di atas permukaan tanah, maupun yang terdapat di bawah permukaan tanah akan dibahas lebih lanjut termasuk hasil-hasil penelitian sebagai ilustrasinya.
Selain itu, topik ini juga menyajikan sifat gambut yang mempengaruhi cadangan karbon dalam tanah serta potensi akumulasi karbon bila kondisi gambut dalam keadaan tidak terganggu ataupun bila mengalami gangguan.
Topik C5. Lahan gambut sebagai sumber penghidupan masyarakat lokal
Topik C5. Lahan gambut sebagai sumber penghidupan masyarakat lokal
Saat ini, lahan gambut banyak dimanfaatkan untuk komoditas kayu dan perkebunan. Namun demikian, proses pemanfaatan lahan hutan dan lahan pertanian oleh masyarakat tidak sebanding dengan luasan yang dimanfaatkan oleh pengusaha dalam skala masif. Pada wilayah-wilayah yang terlingkup area gambut, terdapat beberapa kabupaten yang memiliki angka kemiskinan di lebih besar di atas angka rata-rata kemiskinan nasional.
Topik ini membahas mengenai peluang dan tantangan masyarakat untuk dapat merencanakan dan mengelola lahan gambutnya lebih baik. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan desa dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat disampaikan pula dalam topik ini.
Topik C6. Penurunan permukaan lahan gambut
Topik C6. Penurunan permukaan lahan gambut
Pemanfaatan lahan gambut, perlu kehati-hatian, karena bila salah kelola akan dapat menimbulkan kerusakan lahan (sifat kering tidak balik, subsiden) dan lingkungan (pencemaran dan peningkatan emisi karbon). Saat ini pemanfaatan lahan gambut mulai dibatasi terkait isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Topik ini menjelaskan mengenai klasifikasi dan proses penurunan permukaan lahan gambut dan dampaknya terhadap produksi (pertanian-perkebunan dan hutan tanaman) dan lingkungan.
Topik C7. Prinsip-prinsip rehabilitasi gambut
Topik C7. Prinsip-prinsip rehabilitasi gambut
Gambut berperan penting sebagai sumber air tawar global, sehingga kerusakannya akan mempengaruhi jutaan orang dan berdampak nyata pada perubahan iklim. Strategi yang telah dihasilkan dan dipersiapkan para pengambil kebijakan di Indonesia dalam pemanfaatan gambut secara bijaksana (wise use) diformulasikan dalam sistem restorasi dan rehabilitasi lahan gambut.
Dalam topik inidibahas peran penting lahan gambut sehingga rehabilitasi terhadap lahan gambut yang terdegradasi merupakan suatu prioritas yang harus dilakukan. Prinsip dan langkah-langkah gambut dipaparkan juga dalam topik ini, termasuk target strategi dari rehabilitasi lahan gambut tersebut.